AIR MATA BERGELAYUT DI JIWAMU
dirimu menghitung hari, satupersatu kau lingkari tanggal di kalender itu
aku pun mulai lupa hitungan ke berapa malam ini
dan engkau terus menyebut suatu malam yang pernah menarikmu
kedalam kamar di hatinya.
aku tahu, dia sangat berarti dalam hidupmu. membawa manis
di sisi pahit bibirmu. membawa sejuk ketika engkau dibakar api cemburu
aku pun tahu, dia lah yang menjadikanmu berbinar di antara kerlip, pada suatu
malam. ya, malam yang kau rindukan itu.
setiap ketiga jarum jam berkumpul di dada malam yang mati, rindumu semakin
menjadi. engkau merekahkan senyum, berharap ia muncul dari runcingnya waktu sedangkan aku tahu air mata bergelayut di jiwamu. dan menetes ketika aku berdetak
mengayun waktu.
Sumedang,
Januari, 2012
dirimu menghitung hari, satupersatu kau lingkari tanggal di kalender itu
aku pun mulai lupa hitungan ke berapa malam ini
dan engkau terus menyebut suatu malam yang pernah menarikmu
kedalam kamar di hatinya.
aku tahu, dia sangat berarti dalam hidupmu. membawa manis
di sisi pahit bibirmu. membawa sejuk ketika engkau dibakar api cemburu
aku pun tahu, dia lah yang menjadikanmu berbinar di antara kerlip, pada suatu
malam. ya, malam yang kau rindukan itu.
setiap ketiga jarum jam berkumpul di dada malam yang mati, rindumu semakin
menjadi. engkau merekahkan senyum, berharap ia muncul dari runcingnya waktu sedangkan aku tahu air mata bergelayut di jiwamu. dan menetes ketika aku berdetak
mengayun waktu.
Sumedang,
Januari, 2012