Puting Beliung
Terik siang menelanjangi Jakarta
Di depan istana
Bocah kurus berwajah tirus membuka baju berjalan gontai menjelang pohon yang rindang melepas topi dan ukulelenya mencoba tidur melupakan laparnya
Entah apa mimpinya mungkin berkejaran di halaman sekolah menyanyikan nyiur melambai dan dengan gagah perkasa menyebutkan cita-cita sementara langit memucat awan hitam bergerak cepat. Entah bagaimana muasalnya seberkas badai lolos dari lubang langit membakar udara menggebah ombak menggeliat dahsyat dalam tarian topan membelit nyiur bersama petir menyapu pantai menyerbu kota. Jembatan melayang atap beterbangan
Ketika terbangun bocah itu ternganga menyaksi kotanya menjadi belantara
Koran Kamis sore memberita angin ribut membengkalai ratusan pohon dan papan reklame yang menghimpit dan membangkai ribuan mobil ribuan meninggal ribuan rumah rusak ribuan orang mengungsi
Tiang di halaman pun patah
Jumat ini, 17 Agustus 2012
Rumahku tak berbendera
Indonesia, 5 januari 2012
Terik siang menelanjangi Jakarta
Di depan istana
Bocah kurus berwajah tirus membuka baju berjalan gontai menjelang pohon yang rindang melepas topi dan ukulelenya mencoba tidur melupakan laparnya
Entah apa mimpinya mungkin berkejaran di halaman sekolah menyanyikan nyiur melambai dan dengan gagah perkasa menyebutkan cita-cita sementara langit memucat awan hitam bergerak cepat. Entah bagaimana muasalnya seberkas badai lolos dari lubang langit membakar udara menggebah ombak menggeliat dahsyat dalam tarian topan membelit nyiur bersama petir menyapu pantai menyerbu kota. Jembatan melayang atap beterbangan
Ketika terbangun bocah itu ternganga menyaksi kotanya menjadi belantara
Koran Kamis sore memberita angin ribut membengkalai ratusan pohon dan papan reklame yang menghimpit dan membangkai ribuan mobil ribuan meninggal ribuan rumah rusak ribuan orang mengungsi
Tiang di halaman pun patah
Jumat ini, 17 Agustus 2012
Rumahku tak berbendera
Indonesia, 5 januari 2012