I
Berawal dari keindahan yang tak kasat mata
Tak pandang disana, semu sayu hanya gambar tertera
Saat itu rasa akan cinta sesungguhnya
Dengan tuntunan Sang Maha Esa
Dimana setiap malam ku panjatkan munajat
Munajat hati ingin kenyataan
Dengan simfoni nada hati
Dengan epigrafi yang sudah ku pelajari
Mencoba membaca akan isi rangkaian syair yang hadir karna petunjuk-Nya
Tentang restu-Nya
Agarkan mencinta karena Yang Maha Esa
II
Perjalanan kisah klasik asmara maya
Penuh episode tentang debar jiwa
Mencoba bersabar terus bersabar
Agarkan kenyataan segera hadir
Namun, sebelum ku hinggap di pelataran cinta
Tersandung aku di keruhnya suasana
Oh, sangat menyiksa bathin
II
Mencoba dan terus mencoba menenangkan
Tentang cinta yang belum hadir secara nyata
Sudah tersandung kecemburuan akan masa lalu
Ketika itu malam cukup terang
Namun keterangannya tak mampu obati salah akan cinta
Terpacu emosi dan mencoba untuk tetap tabah
Kenekatan akan nyata yang sangat tinggi
Berakhir lemas tak berdaya
III
Menjelang subuh di malam yang terang
Aku pulang penuh sesal tiada terkira
Memang, cinta menenangkan
Dengan kelembutannya menyuruh ku pulang dari kenekatan
Berat hati aku laksanakan
Dengan janji esok senja
Akan nyata tertera cinta yang sebenarnya
IV
Ketika senja
Pemberitahuan dari cinta
Akan pertemuan yang mendebarkan
Segera saja ku pacu kuda besi
Penuh semangat, meski sebenarnya arus tersendat
Bersabar lagi dan tabah akan ini
Pertemuan yang mengesankan
Pesona senyumnya
Uh.. Menggelorakan jiwa yang lelah
Hati ku yang bebas serasa terikat akan cinta
Pandangan nyata akan cinta yang hebat
V
Sekian lama bercengkrama
Di sini penuh stensa akan rayuan
Prakata perkalimat membuat senyum manja
Oh. Aku bahagia
Akan cinta yang hebat
Perjalan melelahkan
Ku temukan nyata senyata-nyatanya
Al kisah stansa cinta
Untuk kebahagiaan yang sesungguhnya
Sagah Aditama
23-1-2012
Karya Sastra
©Sagah Aditama 2012, All Rights Reserved
Berawal dari keindahan yang tak kasat mata
Tak pandang disana, semu sayu hanya gambar tertera
Saat itu rasa akan cinta sesungguhnya
Dengan tuntunan Sang Maha Esa
Dimana setiap malam ku panjatkan munajat
Munajat hati ingin kenyataan
Dengan simfoni nada hati
Dengan epigrafi yang sudah ku pelajari
Mencoba membaca akan isi rangkaian syair yang hadir karna petunjuk-Nya
Tentang restu-Nya
Agarkan mencinta karena Yang Maha Esa
II
Perjalanan kisah klasik asmara maya
Penuh episode tentang debar jiwa
Mencoba bersabar terus bersabar
Agarkan kenyataan segera hadir
Namun, sebelum ku hinggap di pelataran cinta
Tersandung aku di keruhnya suasana
Oh, sangat menyiksa bathin
II
Mencoba dan terus mencoba menenangkan
Tentang cinta yang belum hadir secara nyata
Sudah tersandung kecemburuan akan masa lalu
Ketika itu malam cukup terang
Namun keterangannya tak mampu obati salah akan cinta
Terpacu emosi dan mencoba untuk tetap tabah
Kenekatan akan nyata yang sangat tinggi
Berakhir lemas tak berdaya
III
Menjelang subuh di malam yang terang
Aku pulang penuh sesal tiada terkira
Memang, cinta menenangkan
Dengan kelembutannya menyuruh ku pulang dari kenekatan
Berat hati aku laksanakan
Dengan janji esok senja
Akan nyata tertera cinta yang sebenarnya
IV
Ketika senja
Pemberitahuan dari cinta
Akan pertemuan yang mendebarkan
Segera saja ku pacu kuda besi
Penuh semangat, meski sebenarnya arus tersendat
Bersabar lagi dan tabah akan ini
Pertemuan yang mengesankan
Pesona senyumnya
Uh.. Menggelorakan jiwa yang lelah
Hati ku yang bebas serasa terikat akan cinta
Pandangan nyata akan cinta yang hebat
V
Sekian lama bercengkrama
Di sini penuh stensa akan rayuan
Prakata perkalimat membuat senyum manja
Oh. Aku bahagia
Akan cinta yang hebat
Perjalan melelahkan
Ku temukan nyata senyata-nyatanya
Al kisah stansa cinta
Untuk kebahagiaan yang sesungguhnya
Sagah Aditama
23-1-2012
Karya Sastra
©Sagah Aditama 2012, All Rights Reserved