ada mayat lelaki di pelukan langit
terserak seperti sampah
menanti tanah mengambil habis seluruh tubuhnya
tak ada yang peduli
tak ada yang menangisi
tak ada yang memberi bela sungkawa
juga tak ada basa-basi takziyah
dia (hanya) seorang pengemis
bukan kyai, bukan politisi, bukan pula sastrawan
dia terabaikan oleh peradaban dan sejarah
sejak hidup hingga mati
Makassar, 06 Januari 2012
terserak seperti sampah
menanti tanah mengambil habis seluruh tubuhnya
tak ada yang peduli
tak ada yang menangisi
tak ada yang memberi bela sungkawa
juga tak ada basa-basi takziyah
dia (hanya) seorang pengemis
bukan kyai, bukan politisi, bukan pula sastrawan
dia terabaikan oleh peradaban dan sejarah
sejak hidup hingga mati
Makassar, 06 Januari 2012