SAJAK HUMOR DIMAS ARIKA MIHARDJA (JAMBI)
SENJA DI BERANDA DADA
BUNDA BERGAUN MUDA
MERENDA CINTA SAAT RABUN SENJA
Tahukah engkau ada apa di beranda?
di beranda duduk seorang bunda bergaun muda
dadanya sedikit terbuka, ada luka bekas gigitan serangga
yang menyerang membabi-buta di malam gulita.
Saat rabun senja, bunda begaun muda itu merenda cinta
segala yang bernama luka dijahitnya saat mata mulai rabun
di ujung senja. Tak bosan-bosannya bunda bergaun muda itu
merenda cinta di beranda dadanya yang luka.
Kenapa? Engkau serupa kura-kura dalam perahu
pura-pura sok tahu : “aku tahu di beranda dada ibu
begaun muda itu bergelantungan buah kehidupan; aku tahu
di belah dadanya ada luka gigitan serangga yang secara gila
membabi buta menyerang dada bunda bergaun muda itu
persis di belahan dadanya!”
Senja benar-benar jatuh cinta di beranda senja
dada bunda bergaun muda itu pun nganga terluka
akibat terkena gigitan serangga yang menyerang membabi buta
maka demam berdarahlah bunda bergaun muda itu
maka mala rindu menjadi candu yang menggelora
menyeru di rongga dadanya. Terus? Engkau tak sabar
menanti kelanjutan ceritanya.
“Saat rabun senja bunda bergaun muda ituselalu saja berusaha keras
Melihat bekas gigitan sersangga yang menyerang membabi buta
dan berusaha merenda luka-lukanya, lalu berkata: “sudah bebas dada bunda
dari serangan hama dan segala senggama serangga
sebab telah kurenda kawat anti nyamuk di dada bunda!”
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010
SENJA DI BERANDA DADA
BUNDA BERGAUN MUDA
MERENDA CINTA SAAT RABUN SENJA
Tahukah engkau ada apa di beranda?
di beranda duduk seorang bunda bergaun muda
dadanya sedikit terbuka, ada luka bekas gigitan serangga
yang menyerang membabi-buta di malam gulita.
Saat rabun senja, bunda begaun muda itu merenda cinta
segala yang bernama luka dijahitnya saat mata mulai rabun
di ujung senja. Tak bosan-bosannya bunda bergaun muda itu
merenda cinta di beranda dadanya yang luka.
Kenapa? Engkau serupa kura-kura dalam perahu
pura-pura sok tahu : “aku tahu di beranda dada ibu
begaun muda itu bergelantungan buah kehidupan; aku tahu
di belah dadanya ada luka gigitan serangga yang secara gila
membabi buta menyerang dada bunda bergaun muda itu
persis di belahan dadanya!”
Senja benar-benar jatuh cinta di beranda senja
dada bunda bergaun muda itu pun nganga terluka
akibat terkena gigitan serangga yang menyerang membabi buta
maka demam berdarahlah bunda bergaun muda itu
maka mala rindu menjadi candu yang menggelora
menyeru di rongga dadanya. Terus? Engkau tak sabar
menanti kelanjutan ceritanya.
“Saat rabun senja bunda bergaun muda ituselalu saja berusaha keras
Melihat bekas gigitan sersangga yang menyerang membabi buta
dan berusaha merenda luka-lukanya, lalu berkata: “sudah bebas dada bunda
dari serangan hama dan segala senggama serangga
sebab telah kurenda kawat anti nyamuk di dada bunda!”
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, Jambi 2010