DI LAUT ITU, AKU MATI
Di laut itu,
Aku ingin menghilang
Melarung sesak di tengah gelombang erang
Meninggalkan nelayan yang tak jadi melaut
Karena musim yang kejam membuatnya takut mengarungi kejayaan
Pun merampas riang anak-anak pantai yang gemar bermain dengan pasir putih yang kini merintih
Menghindari terumbu karang yang kian terkikis habis
Oleh tangan-tangan keji yang tak lagi mencintai bumi
Hingga keindahan tak lagi memancar ke penjuru mancanagari
Geram, geram, geram
Karamku merajam
Di laut itu,
Aku ingin tenggelam
Jauh ke dasar mimpi yang pasti
Terkapar bersama ikan-ikan sekarat
Yang terbuang, terlempar, terbiar pukat harimau
Dari deru kepraktisan yang menghalalkan segala cara
Demi meraup untung yang memutung habitat lingkungan hidup
Terlelap bersama bangkai-bangkai sampah industri
Dari pabrik-pabrik nakal yang menggerogoti kekayaan bumi
Yang masih bebal meski kerap menuai sebal dan kesal anak nagari
Retak, retak, retak
Perahuku terkoyak
Di laut itu,
Aku titipkan rindu
Kepada kekasih yang tak memihak
Kepada alam yang tak lagi menghentak jejak sajak
Kepada nurani yang tak sanggup lagi bernyanyi
Kepada damai yang kembali lunglai
Sepi, sepi, sepi
Bumiku sunyi
Di laut itu,
Aku serahkan cinta
Kepada nelayan yang takut melaut
Kepada anak pantai yang tak bisa riang bermain
Kepada terumbu karang yang terkikis habis
Kepada bumi yang merintih lirih
Kepada nusantara yang tak lagi dibanggakan
Di laut itu,
Aku hilang
Karam
Dan mati
Ka Tyo
Jakarta, 140512
Di laut itu,
Aku ingin menghilang
Melarung sesak di tengah gelombang erang
Meninggalkan nelayan yang tak jadi melaut
Karena musim yang kejam membuatnya takut mengarungi kejayaan
Pun merampas riang anak-anak pantai yang gemar bermain dengan pasir putih yang kini merintih
Menghindari terumbu karang yang kian terkikis habis
Oleh tangan-tangan keji yang tak lagi mencintai bumi
Hingga keindahan tak lagi memancar ke penjuru mancanagari
Geram, geram, geram
Karamku merajam
Di laut itu,
Aku ingin tenggelam
Jauh ke dasar mimpi yang pasti
Terkapar bersama ikan-ikan sekarat
Yang terbuang, terlempar, terbiar pukat harimau
Dari deru kepraktisan yang menghalalkan segala cara
Demi meraup untung yang memutung habitat lingkungan hidup
Terlelap bersama bangkai-bangkai sampah industri
Dari pabrik-pabrik nakal yang menggerogoti kekayaan bumi
Yang masih bebal meski kerap menuai sebal dan kesal anak nagari
Retak, retak, retak
Perahuku terkoyak
Di laut itu,
Aku titipkan rindu
Kepada kekasih yang tak memihak
Kepada alam yang tak lagi menghentak jejak sajak
Kepada nurani yang tak sanggup lagi bernyanyi
Kepada damai yang kembali lunglai
Sepi, sepi, sepi
Bumiku sunyi
Di laut itu,
Aku serahkan cinta
Kepada nelayan yang takut melaut
Kepada anak pantai yang tak bisa riang bermain
Kepada terumbu karang yang terkikis habis
Kepada bumi yang merintih lirih
Kepada nusantara yang tak lagi dibanggakan
Di laut itu,
Aku hilang
Karam
Dan mati
Ka Tyo
Jakarta, 140512