Mister H di kota J
Aku rindu mematuk matamu
Di sebelah hari setelah hujan
Sebab Laut itu tak pilah waktu
Menyikat pantai
Menghela ampas
Sisa harap ke dasar terdalam
Yang di kawal lanun lanun
punya leluhur
Matapanas menyala
Menyerap isi kepala
Seperti kalut menerjang
dada yang kerap terbakar
Kau punya kata :
Isi siar lebih ombak
bila memukul dinding
Dinding ini, brader
Bis yang melenggangi malam
tempat harga wanita di perkosa
dan paman polisi bernyanyi lagu broery
pengacara kepala batu tertawa
paman hakim menyunting telinga
di layar kaca memainkan lakon apa
yang kau sebut cinta satu meong
wajah penghias koran adalah sesuatu
dari politik yang riak sumringah
bim salabim anak musang
memetik kelapa
buruh-buruh memakai sanggul
semacam sarang sarang jerami
tempat telur- telur tak tereram
yeah mama burung mati muda
terpatok retorika yang itu lagi
kau punya kata :
triaklah sekuat apa, brow
Demokrasi cam mana ini kita bela
Sebab angka angka kian meraja
Kian menjadi, Oh Bitch.
On lion Air. 2012
Aku rindu mematuk matamu
Di sebelah hari setelah hujan
Sebab Laut itu tak pilah waktu
Menyikat pantai
Menghela ampas
Sisa harap ke dasar terdalam
Yang di kawal lanun lanun
punya leluhur
Matapanas menyala
Menyerap isi kepala
Seperti kalut menerjang
dada yang kerap terbakar
Kau punya kata :
Isi siar lebih ombak
bila memukul dinding
Dinding ini, brader
Bis yang melenggangi malam
tempat harga wanita di perkosa
dan paman polisi bernyanyi lagu broery
pengacara kepala batu tertawa
paman hakim menyunting telinga
di layar kaca memainkan lakon apa
yang kau sebut cinta satu meong
wajah penghias koran adalah sesuatu
dari politik yang riak sumringah
bim salabim anak musang
memetik kelapa
buruh-buruh memakai sanggul
semacam sarang sarang jerami
tempat telur- telur tak tereram
yeah mama burung mati muda
terpatok retorika yang itu lagi
kau punya kata :
triaklah sekuat apa, brow
Demokrasi cam mana ini kita bela
Sebab angka angka kian meraja
Kian menjadi, Oh Bitch.
On lion Air. 2012