Menyambut Pemilu 2014
telah berpulang ke relung benci
cinta yang lama merantau, perakit sakit
doa - doa yang terpasung di bumbungan
rumah megah wakil penghuni negeri ini
sekaleng semangat meleleh
lahap di santap kobaran cemburu
negeri dan tuan-tuannya saban waktu
berternak api kesalahan milik orang lain
bibir-bibir itu melepas manis janji sialan
tidak di sepakbola, juga para aparat
keparat yang licin berseragam itu
di tiap siaran yang mata temui
tak lebih dari bunyi derit kepedihan
ataukah bunyi detak kehancuran
negeri berbiaknya para pencuri
lihatlah senyum di sudut jalan
tuan-tuan itu memilin kepentingan
mengail kutukan di ujung deru hujan
sumpah yang akan di tagih para penagih
meski cinta itu adalah rumah kembali yang tak terjangkau lagi
sepasang lengan kebencian di saku baju derita penghuninya.
telah berpulang ke relung kata
sejarah negeri ini, kisah penghuninya yang terus
merantau dalam sakit langkah, asa yang tak kunjung dalam
Meja Bundar.2012
telah berpulang ke relung benci
cinta yang lama merantau, perakit sakit
doa - doa yang terpasung di bumbungan
rumah megah wakil penghuni negeri ini
sekaleng semangat meleleh
lahap di santap kobaran cemburu
negeri dan tuan-tuannya saban waktu
berternak api kesalahan milik orang lain
bibir-bibir itu melepas manis janji sialan
tidak di sepakbola, juga para aparat
keparat yang licin berseragam itu
di tiap siaran yang mata temui
tak lebih dari bunyi derit kepedihan
ataukah bunyi detak kehancuran
negeri berbiaknya para pencuri
lihatlah senyum di sudut jalan
tuan-tuan itu memilin kepentingan
mengail kutukan di ujung deru hujan
sumpah yang akan di tagih para penagih
meski cinta itu adalah rumah kembali yang tak terjangkau lagi
sepasang lengan kebencian di saku baju derita penghuninya.
telah berpulang ke relung kata
sejarah negeri ini, kisah penghuninya yang terus
merantau dalam sakit langkah, asa yang tak kunjung dalam
Meja Bundar.2012