Di sebuah singgah, Sungguh lama tak bersua
: Awad Alaydrus
Kukutuk engkau menjadi sunyi, semenjak ratusan hujan tenggelam di matamu, petala tepian pohon tempat ruh leluhur memetik zikir. Kefanaan membungkus dalam-dalam, kafan rintihan yang kau pagut saban malam. dunia berguguran di dahan jati pohon nafasmu. barangkali kau tahu, kakek kita penunggu telaga, tempat burung kasuari memekarkan diri, tempat semua kangen datang melepaskan cinta. tempat kau linangkan harapanmu yang kian sesak itu. tak lelah mengajakmu berlari.
Menemui jurang-jurang lima ribu kegelapan, melewati desa-desa yang ditumbuhi kecemasan, kota-kota yang kian memar dalam ratusan kemarau kealpaan, dermaga yang tenggelam terhantam gelobang demi gelombang dari jeritan, mata-mata yang lemah terkulai di alam penantian. katakanlah kepada bibir yang pandai memucatkan dirinya di putaran tasbihmu, bahwa cemas- cemas jiwa adalah harga sebuah ketabahan wahai saudaraku. mata yang pecah adalah sebuah rindu yang kau pinta dalam getar jemarimu. tangan yang padanya ngalir cinta husain datuk kita di padang karbala seribu masa nan lampau itu.
Mesjid tua Condet .2012
: Awad Alaydrus
Kukutuk engkau menjadi sunyi, semenjak ratusan hujan tenggelam di matamu, petala tepian pohon tempat ruh leluhur memetik zikir. Kefanaan membungkus dalam-dalam, kafan rintihan yang kau pagut saban malam. dunia berguguran di dahan jati pohon nafasmu. barangkali kau tahu, kakek kita penunggu telaga, tempat burung kasuari memekarkan diri, tempat semua kangen datang melepaskan cinta. tempat kau linangkan harapanmu yang kian sesak itu. tak lelah mengajakmu berlari.
Menemui jurang-jurang lima ribu kegelapan, melewati desa-desa yang ditumbuhi kecemasan, kota-kota yang kian memar dalam ratusan kemarau kealpaan, dermaga yang tenggelam terhantam gelobang demi gelombang dari jeritan, mata-mata yang lemah terkulai di alam penantian. katakanlah kepada bibir yang pandai memucatkan dirinya di putaran tasbihmu, bahwa cemas- cemas jiwa adalah harga sebuah ketabahan wahai saudaraku. mata yang pecah adalah sebuah rindu yang kau pinta dalam getar jemarimu. tangan yang padanya ngalir cinta husain datuk kita di padang karbala seribu masa nan lampau itu.
Mesjid tua Condet .2012