Nano Suyatno
mencium rasa menikmati katakata meneguk kepalsuan sukasuka
lantas mabuk tanpa arak sebotol anggur cinsano kepurapuraan
tralalaaaaa mantra katakata pemikat hati tanpa nurani
trilililiiiiiiiii jampijampi ilmu asal jadi kehilangan dirisendiri
sesiang asyik meramu sesaji dialtar kesepian tanpa rembulan kasihNYA
hari ini silahkan menjajakan cinta atas nama apa ketulusan woww
aku... kau.....kita tidak pernah punya apaapa hanya
aku kau kita kian tekun memelihara kesombongan
tanyakan pada alam pada bukubuku tua pada ya padaNYA
pada laut mari aku kau kita berkaca betapa budipakerti kian hanyut
terombangambing diriak gelombang hakNYA
seorang aku menyembelih cinta menyembelih leher waktu
hanya demi cintaNYA pada ku senantiasa ada padaNYA
disepenggal cita cinta adakah awal sekalipun akhirNYA
kita saling berebut sesal berebut kemaluan enggebiri waktu
hingga bungabunga asa sekarat di vas kehilangan nyawa
didada jiwahati ku kau kita menaruh rembulan bintang
cahaya kasih cita cintaNYA pun terpaksa di ini hari
esok dan esokNYA lagi kita melanjutkan perselingkuhan
menabung kebohongan dibankbank kecurigaan
ohhhhh cita disepenggal kata cinta tumbuh subur
diladang fikir kotor ku kau kita menggali kuburan waktu
padahal kemarahan tak juga kita kafani
seorang aku diamdiam kian mencintaiMU
dengan membagi rasa cemburu pada isteriisteri ku
anakanakku maafkan aku selalu saja selingkuh denganNYA
Tulungagung, 15 April 2012 ( Ilustrasi Hang Ws-Yogya )
mencium rasa menikmati katakata meneguk kepalsuan sukasuka
lantas mabuk tanpa arak sebotol anggur cinsano kepurapuraan
tralalaaaaa mantra katakata pemikat hati tanpa nurani
trilililiiiiiiiii jampijampi ilmu asal jadi kehilangan dirisendiri
sesiang asyik meramu sesaji dialtar kesepian tanpa rembulan kasihNYA
hari ini silahkan menjajakan cinta atas nama apa ketulusan woww
aku... kau.....kita tidak pernah punya apaapa hanya
aku kau kita kian tekun memelihara kesombongan
tanyakan pada alam pada bukubuku tua pada ya padaNYA
pada laut mari aku kau kita berkaca betapa budipakerti kian hanyut
terombangambing diriak gelombang hakNYA
seorang aku menyembelih cinta menyembelih leher waktu
hanya demi cintaNYA pada ku senantiasa ada padaNYA
disepenggal cita cinta adakah awal sekalipun akhirNYA
kita saling berebut sesal berebut kemaluan enggebiri waktu
hingga bungabunga asa sekarat di vas kehilangan nyawa
didada jiwahati ku kau kita menaruh rembulan bintang
cahaya kasih cita cintaNYA pun terpaksa di ini hari
esok dan esokNYA lagi kita melanjutkan perselingkuhan
menabung kebohongan dibankbank kecurigaan
ohhhhh cita disepenggal kata cinta tumbuh subur
diladang fikir kotor ku kau kita menggali kuburan waktu
padahal kemarahan tak juga kita kafani
seorang aku diamdiam kian mencintaiMU
dengan membagi rasa cemburu pada isteriisteri ku
anakanakku maafkan aku selalu saja selingkuh denganNYA
Tulungagung, 15 April 2012 ( Ilustrasi Hang Ws-Yogya )