KEMARIN
senja jatuh kemarin sore di pelataran
seiring angin yang merontokan daun mangga
lalu kau dengan keras berusaha memungut
walau ia tinggal serpihan-serpihan tak berbentuk
bercecer sepanjang pintu rumah hingga jalanan
usah kau perlu risau lagi
kini ia telah begitu usang
kusam dan pudar warnanya
serta sepi sudah demikian bersarang
lewat jaringnya yang centang perenang
senja tersungkur sedari siang hingga menjelang malam
teronggok sunyi di samping pagar rumah
lalu lalang engkau begitu abai
hingga malam menjemputnya tanpa cium tangan
tak perlu gundah bilamana ia pulang
gelap telah tenggelamkannya di sudut paling asing
menunggu bulan datang meninggi
: sendiri
fa, 08052012
senja jatuh kemarin sore di pelataran
seiring angin yang merontokan daun mangga
lalu kau dengan keras berusaha memungut
walau ia tinggal serpihan-serpihan tak berbentuk
bercecer sepanjang pintu rumah hingga jalanan
usah kau perlu risau lagi
kini ia telah begitu usang
kusam dan pudar warnanya
serta sepi sudah demikian bersarang
lewat jaringnya yang centang perenang
senja tersungkur sedari siang hingga menjelang malam
teronggok sunyi di samping pagar rumah
lalu lalang engkau begitu abai
hingga malam menjemputnya tanpa cium tangan
tak perlu gundah bilamana ia pulang
gelap telah tenggelamkannya di sudut paling asing
menunggu bulan datang meninggi
: sendiri
fa, 08052012