tentu saja. ingatan itu kekal di matamu.
sesuatu kau bekukan di belakang lalu lalang orang orang.
kereta, lingkar jalan layang dan semua yang terserak dari
pecahan jam, tanggal, dan bulan yang berpilinan. yang bertabrakan.
wajah wajah. nama nama. suara suara. mereka yang berdesak
desak di sebuah laci, menjerit minta di temani. tetapi burung
burung itu telanjur sunyi. semua legenda tentang kota kota, tiang tiang baja,
gedung gedung kaca, dan boneka boneka di dalamnya (yang memaksakan
gelak tawa pada sisa umur baterainya), angin yang berhenti terbang
juga debu dalam lingkaran lingkaran yang diam, telah usai
di bacakan. hanya dalam satu halaman: mereka yang datang-mereka
yang pergi-mereka yang tak pernah dikenali lagi. prasasti didirikan.
tetapi kebisingan, seperti juga tatapan yang asing, menyangkarkan
kenangan lalu mengereknya pada tiang yang jauh. dan kereta
yang tak punya perhentian mengirimkan burung burung
(juga suara laut dan wangi rumput) ke alamat yang tak diketahui.
tiba tiba langit sudah tak berkotak kotak lagi. tak di warnai. tak punya tepi
tentu saja. ingatan itu kekal di matamu: sesuatu yang bisa meneteskan waktu
dari kumparannya, bahkan air mata, pada semua yang berwarna
abu abu.
jogja, jan 2011