KIDUNG DUKA
(kepada endang wijayanti)
di setiap debur denyut nadiku,
masih adakah indah yang kan teraih
di setiap sendat tarikan nafasku,
masih adakah gembira yang kan teraba
istriku,
di antara lantunan yassin dan tahlilku
di setiap hari dan jam keberangkatanmu
slalu kusisipkan rinduku.
Istriku,
di setiap akhir sholat dan dzikirku
kusapa kamu dengan doa-doaku.
Istriku,
jangan kau cemburukan aku,
di sepanjang hidupmu
kau tak pernah ragu.
Istriku,
yakinkanlah dirimu
akan kudekap erat cintaku
walau harus ditikam kelu
di sepanjang sisa usiaku.
erry pranawa,
gunungan baru, desember 2011.
(kepada endang wijayanti)
di setiap debur denyut nadiku,
masih adakah indah yang kan teraih
di setiap sendat tarikan nafasku,
masih adakah gembira yang kan teraba
istriku,
di antara lantunan yassin dan tahlilku
di setiap hari dan jam keberangkatanmu
slalu kusisipkan rinduku.
Istriku,
di setiap akhir sholat dan dzikirku
kusapa kamu dengan doa-doaku.
Istriku,
jangan kau cemburukan aku,
di sepanjang hidupmu
kau tak pernah ragu.
Istriku,
yakinkanlah dirimu
akan kudekap erat cintaku
walau harus ditikam kelu
di sepanjang sisa usiaku.
erry pranawa,
gunungan baru, desember 2011.