Ditepianmu, kukenali gemuruh kecipak dayung
membelah angin
meninggalkan jejak-jejak ombak
riak kemudian memberontak
lampu-lampu teplok
jatuh di bibir air
rumah-rumah rakit mengapungkan mimpi
dari lekuk semampai
Musi yang aduhai
Bocah-bocah bertelanjang dada
menjemput malam dari bilik jamban
Musi masih menunggumu esok
dengan pukat dan jaringjaring ikan
Palembang, 27 Januari 2012