Hujan Kian Layu
janji hujan
tandai kalender awal september
hapus haus rerumputan
kemarau sepanjang kerongkongan
sabda musim
hela hujan dari perayaan
doa yang khianat
pada hukum sebab akibat
merayu langit
lukai bumi
“kami menangis ratapkan keramaian
kami berseru bisukan kecemasan
kami menangis rindukan airmata”
“Tuhan, takkah kau dengar gempita itu?
sepi itu takkah basah di lidah hujan?”
hujan mengering
kirimkan butitr-butir garam
kemarau luka kian luka
Bandung – Bogor, September – Oktober 2011
janji hujan
tandai kalender awal september
hapus haus rerumputan
kemarau sepanjang kerongkongan
sabda musim
hela hujan dari perayaan
doa yang khianat
pada hukum sebab akibat
merayu langit
lukai bumi
“kami menangis ratapkan keramaian
kami berseru bisukan kecemasan
kami menangis rindukan airmata”
“Tuhan, takkah kau dengar gempita itu?
sepi itu takkah basah di lidah hujan?”
hujan mengering
kirimkan butitr-butir garam
kemarau luka kian luka
Bandung – Bogor, September – Oktober 2011