Puisi: De Kemalawati
di pohon yang tak berdaun
Kuraba sayatan dahan
Menghitam catatan kelahiran
Bintik kecoklatan di sekelilingnya diam
Bayang diri di tepi kolam dan seberkas bayang yang berjalan di depan
Inikah belantara batang yang sedang kita rambah tanpa daun pelindung
Di atas kepala kita yang seperti gumpalan gelembung
Siap tertusuk duri yang berlari
Langit sudah demikian dekat
Dan tubuh kita semakin bersatu bersama bayang
Pohon-pohon mulai mengerling tanpa bimbang
Menunggu tumbang
Di pohon yang kering itu
Beberapa helai sayap burung luruh melayang bersama angin
Yang mendesah gamang.
Banda Aceh, setelah gempa
11 April 2012
di pohon yang tak berdaun
Kuraba sayatan dahan
Menghitam catatan kelahiran
Bintik kecoklatan di sekelilingnya diam
Bayang diri di tepi kolam dan seberkas bayang yang berjalan di depan
Inikah belantara batang yang sedang kita rambah tanpa daun pelindung
Di atas kepala kita yang seperti gumpalan gelembung
Siap tertusuk duri yang berlari
Langit sudah demikian dekat
Dan tubuh kita semakin bersatu bersama bayang
Pohon-pohon mulai mengerling tanpa bimbang
Menunggu tumbang
Di pohon yang kering itu
Beberapa helai sayap burung luruh melayang bersama angin
Yang mendesah gamang.
Banda Aceh, setelah gempa
11 April 2012