dini hari; meniti semedi hati
terpecik pekik; jerit bulan dijerat awan
kala angin sampaikan maaf; walau tulus tak serta
tetapi serpihanya arungi mantera
sisipkan peluh dan derainya
undang sesak menyekat rongga
antara iba dan noda dari cinta yang tersisa
gerbong senja; berhentilah sejenak
izinkan ku sentuh tangannya
agar ia rasa semunya perjalanan ini
karena pagi yang terlewati tak tersentuh embun
siang berwujud malam dikegelapan
berhentilah sejenak; izinkan ia menatapku
guratan gersang lukisan wajah suratan senja menampar malam
tak lagi pantas dikeremangan atau pesta yang kau agungkan
gerbong senja; laju mu kian lalu
sementara karma tersenyum disampingku
sebutir garam yang tlah kutabur diatas luka yang menganga masih terlihat bernanah
lemparlah aku diperhentian selanjutnya
semoga malam mau menuntunnya
menuju bintang ditidur panjang
jakarta 24012012