Kamar 203
Nanang Suryadi, temanku
Dalam tidurnya, ia menulis puisi ultah
Untuk abah, katanya
Sedang Yusri Fajar, temanku itu
Dalam tidurnya, ia menembakkan kembang api
Untuk abah, katanya
Sepanjang kabel listrik burungburung layang
Serupa untai tasbih
Zikir untuk abah, kata mereka
Di tengah Sungai Batanghari
Di semilir angin, tembang slendro sloka damai
Buat sang kekasih, kata Dimas Arika Mihardja
Aku menatap langitlangit kamar
Semoga tuhan memahami airmataku
Amin
Jambi, 2013
# Bengkel Puisi Swadaya Mandiri
Nanang Suryadi, temanku
Dalam tidurnya, ia menulis puisi ultah
Untuk abah, katanya
Sedang Yusri Fajar, temanku itu
Dalam tidurnya, ia menembakkan kembang api
Untuk abah, katanya
Sepanjang kabel listrik burungburung layang
Serupa untai tasbih
Zikir untuk abah, kata mereka
Di tengah Sungai Batanghari
Di semilir angin, tembang slendro sloka damai
Buat sang kekasih, kata Dimas Arika Mihardja
Aku menatap langitlangit kamar
Semoga tuhan memahami airmataku
Amin
Jambi, 2013
# Bengkel Puisi Swadaya Mandiri