Ijinkan hatiku berumah di hatimu
seperti kama dan ratih penghuni abadi kamar pengantin
nyanyian dua hati mengalun lembut di tiap dindingnya
melati di bawah jendela mengirim wangi memabukkan.
Biarlah kunikmati senyum yang kau titip di daun-daun jambu
manisnya malu pada bibirmu; angin pun mengabarkan rindu
Sekiranya pagi cerah itu; tatkala mentari lembut mengelus rambutmu
hujan pun enggan membasahi gerai hitam pekat itu.
Ah, kupinang saja sorot teduh matamu; abaikan senja yang cemburu
purnama di pucuk-pucuk jambu menembangkan lagu dua hati.
Ijinkan hatiku berumah di hatimu
kulempar sudah janji-janji di kali belakang rumah; arusnya menyeret hingga samudera jauh
kubawa hatimu dalam kepak sayap-sayapku; sesekali bertengger di dahan-dahan
jambu yang berbuah pada musimnya; derai hujan pun menyuburkan hari-hari.
Ijinkan hatiku berumah di hatimu
selagi melati bermekaran dan kuncup buah menawarkan madu pada lebah
kebimbangan cuma menawarkan kepucatan; janganlah dipupuk
lihat saja kepastian yang dibawa musim dan mentari; juga pohon jambu itu.
Ijinkan hatiku berumah di hatimu.
2009
ANG JASMAN